Ujian
Seseorang Sesuai Kadar Agamanya
... Bismillahi minal Awwali wal Akhiri ..
Saad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw.,
'Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?' Nabi
saw. menjawab, 'Para nabi, kemudian yang menyerupai mereka, dan yang menyerupai
mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah),
dia diuji sesuai dengan itu (ringan); dan bila imannya kokoh, dia diuji sesuai
itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi
bersih dari dosa-dosa'." (HR Bukhari)
Sesungguhnya ujian bagi seorang hamba itu berdasarkan agamanya. Jika
agamanya kuat, ia akan diuji dengan ujian yang berat. Sebailknya, jika agamanya
lemah, ia akan diuji dengan ujian yang ringan. Para rasul dan para nabi adalah
orang-orang yang utama karena mereka mendapat ujian dari Allah sangat berat.
Ujian yang mereka terima tidak akan sanggup dipikul oleh orang biasa (awam).
Ketika berdakwah menyebarkan agama Islam, Rasululah saw. dituduh sebagai tukang
sihir. Beliau difitnah dengan berbagai macam cara oleh orang-orang musrik kaum
Quraisy. Orang-orang kafir membuat makar kepada Rasulullah, tetapi akhirnya
Allah memenangkan agama Islam ini.
Seseorang yang hendak memegang teguh agamanya pasti akan mendapati berbagai
tantangan-tantangan, baik tantangan dari luar maupun dari dalam. Tantangan itu
bisa datang dari mana saja. Seperti yang terlihat sekarang ini, ujian sekarang
ini banyak sekali yang berasal dari kalangan umat Islam sendiri. Ketika seorang
ulama menyuarakan kebenaran, ada saja yang menentangnya. Ketika goyang haram
Inul diprotes, ada saja yang menentangnya. Bahkan, suara yang menentang
kebenaran itu justru lebih kuat daripada yang membelanya. Kita jadi bertanya
sebenarnya mereka orang-orang yang memiliki organisasi kuat itu di mana. Mana
reaksi dari Muhammadiyah? Mana reaksi dari Al- Irsyad? Mana reaksi dari NU?
Mana reaksi dari Persis? Mengapa kalian tidak satu suara. Ini adalah tantangan
yang besar yang dihadapi umat ini. Dia, Rhoma Irama yang bukan ulama, malah
berani mendukung protes ulama, hingga dia sendiri melakukan tindakan nyata.
Kini dia sedang dipojokkan, apa dukungan kita untuk para pembela kebenaran itu?
Ketika pornografi menggema, ketika pornoaksi menggelora, mana reaksi
organisasi-organisasi Islam yang besar-besar itu. Untuk apa organisasi Islam
didirikan kalau tidak untuk menegakkan nilai-nilai syariat Islam!
Pada zaman modern sekarang ini orang yang memperjuangkan kebenaran akan tersisih. Pada umumnya mereka yang kokoh memegang kebenaran dan berani mengatakan dengan keras dan terbuka justru malah yang dimusuhi dan dibenci. Abu Bakar Baasyir, misalnya, adalah salah satu tokoh yang berani menyuarakan kebenaran meskipun di hadapan raja. Beliau kini menghadapi berbagai tantangan yang berat. AS menghendaki orang yang berjuang keras menegakkan syariat Islam ini lenyap dari peredaran. Sekarang beliau ditahan dan sedang dibawa ke meja hijau. Orang-orang seperti beliau benar-benar menghadapi ujian yang berat. Dengan nyata dan jelas beliau dan mereka yang konsisten dengan menegakkan kebenaran adalah yang menyerupai para nabi. Itulah sebabnya barangkali para tokoh muslim enggan untuk menyuarakan hati nuraninya dengan terang-terangan karena takut tersisih. Apalagi, para pemimpin organisasi Islam terkemuka, mereka memiliki harapan menjadi calon legislatif dan eksekutif. Mereka takut tersisih dari arena politik. Oleh karena itu, mereka menganggap lebih baik ngumpet daripada keluar.
Pada zaman modern sekarang ini orang yang memperjuangkan kebenaran akan tersisih. Pada umumnya mereka yang kokoh memegang kebenaran dan berani mengatakan dengan keras dan terbuka justru malah yang dimusuhi dan dibenci. Abu Bakar Baasyir, misalnya, adalah salah satu tokoh yang berani menyuarakan kebenaran meskipun di hadapan raja. Beliau kini menghadapi berbagai tantangan yang berat. AS menghendaki orang yang berjuang keras menegakkan syariat Islam ini lenyap dari peredaran. Sekarang beliau ditahan dan sedang dibawa ke meja hijau. Orang-orang seperti beliau benar-benar menghadapi ujian yang berat. Dengan nyata dan jelas beliau dan mereka yang konsisten dengan menegakkan kebenaran adalah yang menyerupai para nabi. Itulah sebabnya barangkali para tokoh muslim enggan untuk menyuarakan hati nuraninya dengan terang-terangan karena takut tersisih. Apalagi, para pemimpin organisasi Islam terkemuka, mereka memiliki harapan menjadi calon legislatif dan eksekutif. Mereka takut tersisih dari arena politik. Oleh karena itu, mereka menganggap lebih baik ngumpet daripada keluar.
Kita tidak sepatutnya bersikap demikian. Kita dituntut untuk mengamalkan
agama ini sebaik-baiknya, yang benar kita suarakan benar, yang salah kita
suarakan salah. Yang menyuarakan kebenaran kita dukung, yang menentangnya kita
tentang. Jangan sampai kita lengah menghadapi hidup ini sehingga menjadi
pengecut. Kita harus tegar memegang kebenaran. Dengan tegar dan istikamah itu
kita akan mendapat pertolongan dari Allah SWT. Jika setiap kita mengambil sikap
demikian, orang-orang pembela kemungkaran akan takut menghadapi kaum muslimin.
Jika masing-masing kita memiliki kekuatan agama, orang- orang kafir akan takut
menghadapi kita. Kita lemah sehingga mereka tidak takut, bahkan menginjak dan
menjajah kita. Marilah kita tingkatkan kekuatan iman kita untuk menyongsong
kehidupan esok yang lebih baik. Allah tidak menuntut kita yang di luar
kesanggupan kita, karena Allah hanya akan menguji kita sesuai dengan kekuatan
kita.
0 Response to "Ujian Seseorang Sesuai Kadar Agamanya"
Posting Komentar