Saudariku muslimah, salah
seorang darimu pernah berkisah, simaklah mudah-mudahan engkau bisa mengambil
faedah.
Saudariku yang mulia, jika engkau memang memiliki akal
untuk berfikir maka dengarkanlah nasehat berikut ini:
Janganlah engkau percaya bahwa pernikahan akan mungkin
terlaksana hanya karena perkenalan dan percakapan iseng lewat telepon. Kalaupun
memang ini terjadi maka akan mengalami kegagalan, kegalauan dan penyesalan.
Janganlah engkau percayai
seorang pemuda ketika dia mulai menampakkan kejujuran dan keikhlasannya dan
menyatakan sangat menghargai dan menjunjung tinggi kehormatanmu tapi dia
mengkhianati keluargamu dengan meneleponmu dan mengajakmu jalan bersama. Jangan
kamu percayai dia ketika dia mulai menyatakan cinta dan berlemah lembut dalam
pembicaraannya. Sungguh dia melakukan semua itu dengan tujuan-tujuan busuknya
yang tampak jelas bagi orang yang berakal. Akankah dia benar-benar menjunjung
tinggi kehormatanmu sementara dia mengajakmu berjumpa dan jalan bersama padahal
engkau belum halal baginya?
Janganlah engkau percayai para
penyeru emansipasi yang mengharuskan adanya cinta (pacaran) sebelum pernikahan.
Ketahuilah bahwa cinta yang hakiki adalah setelah
menikah. Adapun selain itu, umumnya adalah cinta yang penuh kepalsuan. Cinta
yang dibangun di atas dusta dan kebohongan, semata-mata untuk bersenang-senang
memuaskan hawa nafsu yang tak lama kemudian akan tampaklah kenyataan yang
sesungguhnya. Berapa banyak keluarga yang hancur berantakan padahal mereka
telah berpacaran sebelum akad pernikahan dan berjanji akan setia berkasih
sayang sepanjang jaman? Bahkan berapa banyak pula pasangan yang berantakan
sebelum sampai pada pelaminan dibarengi hilangnya kehormatan yang dibanggakan?
Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan
dalam Shahihnya bahwa Nabi SAW bersabda: "Pada suatu malam aku bermimpi
didatangi dua orang. Keduanya berkata kepadaku, Pergilah! -kemudian beliau
menyebutkan haditsnya sampai pada sabdanya SAW -: "Kemudian kami
mendatangi bangunan seperti tanur yang di dalamnya terdengar suara gaduh
memekik. Kamipun melongoknya. Ternyata di dalamnya terdapat pria dan wanita
telanjang yang disambar oleh lidah api dari bawah mereka. Ketika lidah api itu
mengenai mereka, merekapun memekik kepanasan dan kesakitan. Ketika Nabi SAW
menanyakan hal tersebut kepada malaikat, mereka menjawab: "Adapun pria dan
wanita yang ada di tanur tersebut mereka adalah laki-laki dan wanita pezina.
Maka apakah engkau ingin menjadi bagian dari
mereka wahai saudariku muslimah?
Maka apabila engkau wahai saudariku telah
tenggelam dalam suatu kemaksiatan dan dosa, segeralah bertaubat dengan taubatan
nashuha sebelum pintu taubat tertutup dan sebelum tubuhmu ditimbun di dalam
tanah. Dan pada saat itu tidaklah lagi berguna penyesalan.
|
0 Response to "UKHTI..."
Posting Komentar