Binatang
Juga Berpuasa
Pada
suatu hari yang sangat cerah, seekor kupu-kupu yang bersayap sangat cantik dan
berwarna-warni datang menghampiri seekor ular sanca berwarna kuning dengan
motif kulit yang sangat indah.
“Hai,
ular sedang apa kau disana” tanya kupu-kupu. “Aku sedang beristirahat…
sedangkan kau apa yang sedang kau lakukan di sini” tanya si ular. “Tidakkah kau
lihat…. sayapku yang indah ini baru saja terbentuk….. sebelumnya aku hanyalah
seekor ulat yang sangat menjijikan lalu aku berpuasa dan memohon pada Tuhanku
agar memberikan sayap-sayap yang indah sehingga aku bisa terbang kemana pun aku
mau. Kau sih enak, Tuhan sudah menganugrahkan motif kulit dan warna yang sangat
indah tanpa harus bersusah payah berpuasa menjadi kepompong sepertiku” gerutu
si kupu-kupu tadi.
“Oh…
jadi kau adalah seekor ulat yang dulu kerjanya hanya merugikan manusia dengan
menjadi hama yang sangat merugikan dan kini telah berubah menjadi kupu-kupu
penghisap madu dari bunga-bunga dan justru memberikan manfaat bagi manusia”
ucap si ular.
“Benar
aku adalah seekor ulat yang telah berhasil melaksanakan puasaku untuk merubah
diriku dari hewan yang dibenci manusia karena merugikan menjadi seekor
kupu-kupu yang mempunyai sayap yang sangat indah serta menguntungkan bagi
manusia” ucap si kupu-kupu dengan sangat bangga.
“Memangnya
kau saja yang berpuasa, aku juga berpuasa” ucap si ular. “Ha…. ha… ha…. yang
benar saja….. kalau memang benar….. coba ceritakan bagaimana caramu berpuasa?”
tanya si kupu-kupu.
“Aku
melakukan puasa sebelum aku berganti kulit. Setelah melakukan puasa aku
mempunyai kulit baru yang menggantikan kulit lamaku yang telah mati, selain itu
aku pun tidak makan dengan rakus setiap hari seperti manusia, aku hanya makan
beberapa hari sekali saja, setelah aku melahap binatang buruanku, aku
bisa berpuasa sampai beberapa hari” jawab si ular.
“Wah…..
hebat sekali kau ular” puji si kupu-kupu. “Makanya jangan terlalu membanggakan
diri dan menganggap remeh padaku, semakin sering aku berganti kulit maka aku
akan semakin berbahaya, para binatang yang lain juga manusia harus waspada
kepadaku….. ha…. ha….. ha…. ha…. selain itu banyak hewan lain yang juga
berpuasa coba kau tanyakan pada si salmon merah, beruang, tupai, anteater,
siput, dan masih banyak lagi” kata si ular.
“Baiklah…..
kau memang hebat dan tahu segalanya… tapi tetap saja kau tidak bisa
menangkapku…. sampai jumpa ular” kata si kupu-kupu sambil terbang
menjauhi si ular. “Arrrrghhhh….. dasar kau kupu-kupu sombong” gerutu si ular
memandangi kupu-kupu kecil tersebut yang terbang semakin tinggi dan menjauh
menuju ke arah sungai.
Di
daerah hilir sungai si kupu-kupu bertemu dengan sekelompok ikan salmon yang
sedang berenang menentang arus menuju ke daerah hulu sungai. Si kupu-kupu lalu
menghampiri salah satu ikan salmon yang sedang berenang di permukaan air sungai
tersebut.
“Permisi….
apakah kau yang disebut ikan salmon? aku sering mendengar ceritamu ketika aku
masih menjadi ulat….. kau sangat terkenal” tanya si kupu-kupu. “Iya, benar saya
adalah ikan salmon merah….. apa yang kau dengar tentangku hai kupu-kupu kecil?”
tanya ikan salmon. “Tidak banyak sih, hanya saja aku mendengar bahwa kau hewan
yang suka berpuasa juga, apakah itu betul?” tanya si kupu-kupu. “Iya kau benar,
kita bangsa salmon mulai berpuasa segera setelah kita mulai meninggalkan air
asin menuju ke air tawar.
Perjalanan
ini berlangsung selama beberapa bulan. Kita berenang melawan arus untuk
bertelur dan berkembang biak di tempat yang sama di mana kita berasal. Selama
perjalanan yang panjang ini kita berenang sangat cepat dan tidak makan atau
minum sampai kita sampai ketempat tujuan kita” jawab si ikan salmon. “Wah,
kalian sangat hebat…. terima kasih atas informasinya, sampai jumpa!” ucap si
kupu-kupu kecil lalu terbang menjauh. “Seru sekali cerita ikan salmon yang
hebat…. sekarang aku mau bertanya pada si tupai tanah yang konon berpuasa juga”
ucap kupu-kupu dalam hatinya.
Si
kupu-kupu kecil kembali terbang melanjutkan perjalanannya. Ketika sedang
terbang mencari si tupai, si kupu-kupu bertemu seekor ayam betina yang sedang
mengerami telurnya, “Hai…. ayam…. apa kabar…. mengapa wajahmu pucat, apa kau
sakit? Tanya si kupu-kupu.
“Tidakkah
kau lihat aku sedang mengerami telur-telurku sampai menetas yaitu selama dua
puluh satu hari. Selama itu aku membatasi makananku bahkan berpuasa untuk
menjaga telur-telurku ini agar dapat menetas dengan baik” jawab si induk ayam
betina.
“Oooohhh,
jadi kau juga berpuasa! Hebat sekali!” ucap si kupu-kupu. “Benar, itu sebabnya
wajahku terlihat pucat” jawab si ayam. “Hmmmmm…… ayam apa kau tahu cerita
mengenai tupai tanah yang kononnya berpuasa juga?” tanya si kupu-kupu.
“Tupai
tanah hidup di lubang-lubang di bawah tanah, mereka berpuasa berhari-hari
di musim dingin, mereka mengumpulkan persediaan makanan seperti biji-bijian
untuk dimakan selama musim dingin. Mereka melakukan hibernasi atau tidur
panjang. Lamanya hibernasi bisa mencapai delapan bulan dalam setahun.
Selama
hibernasi, keadaan mereka tidak berdaya dan detak jantung mereka melambat dari
detak normal, dan mereka mungkin bernapas hanya sekali setiap dua menit.
Meskipun demikian, mereka bangun selama beberapa saat untuk makan dari
persediaan makanan mereka.
Ketika
cuaca mulai menghangat pada awal musim semi, tupai-tupai tersebut bangun dari
hibernasinya dan kembali melakukan aktivitasnya seperti semula” jawab si ayam
betina memberikan penjelasan kepada si kupu-kupu.
“Terima
kasih atas penjelasannya, apa kau tahu hewan apa lagi yang melakukan puasa?”
tanya si kupu-kupu kecil. “Hmmmmm…… apa yah…. oh iya….. siput tanah juga
melakukan puasa pada siang hari. Siput tanah lebih suka pada tempat-tempat yang
lembab. Mereka menimbun diri di bawah permukaan lapisan tanah selama siang hari
dan menjadi aktif di malam hari. Ketika musim dingin tiba, siput
berhibernasi seperti hewan-hewan lain dan berpuasa dalam cuaca yang dingin.
Siput dapat mengeluarkan lendir untuk menutupi tubuh mereka sehingga terlindung
dari kekeringan.
Selama
masa kekeringan ini, mereka tidak makan atau berpuasa sampai datangnya cuaca
yang lebih sejuk” jawab si ayam. “Terima kasih ayam, tapi apa kau tahu
hewan-hewan apa lagi yang berpuasa?” tanya si kupu-kupu. “Selain
binatang-binatang di atas beberapa jenis hewan lainnya juga diketahui melakuan
puasa, seperti anteater berduri yang memakan semut dengan rakus tapi setelah itu
dia berpuasa beberapa hari bahkan bisa melebihi satu bulan, burung plover yang
mampu bermigrasi dengan jarak yang sangat jauh, penguin, beberapa jenis
kumbang, beruang yang melakukan hibernasi, dan masih banyak lagi” jawab si ayam
betina.
“Wah….
ceritamu sangat mengagumkan, terima kasih ya ayam” jawab si kupu-kupu.
Tiba-tiba terdengar suara “kreeeeeekkkkkkk…….. kreeekkkk…. kreeeeeekkkk….. “
ternyata satu persatu telur-telur yang sedang dierami si ayam betina menetas.
“Alhamdulillah….
syukurlah telur-telurmu telah menetas, kau bisa kembali mencari makanan dan
melanjutkan aktivitasmu seperti biasa” ucap si kupu-kupu kecil. “Iya….
syukurlah…. semuanya menetas dengan sempurna, tidak ada yang gagal menetas
ataupun busuk, akhirnya aku berhasil melewati penantian panjangku dan mulai
saat ini aku harus menjaga dan merawat anak-anakku dengan baik” ucap si ayam
betina dengan sangat bahagia karena keberhasilannya mengerami telur-telurnya
itu. “Sekali lagi selamat ya….. dan terima kasih banyak atas semua waktu dan
penjelasanmu kepadaku. Sekarang aku harus pergi, sampai jumpa ayam” kata si
kupu-kupu putih berpamitan. “Baiklah, sampai jumpa” jawab si induk ayam sambil
melindungi anak-anaknya yang baru saja menetas dengan sayapnya.
Setelah
mendengarkan penjelasan dari si ayam betina tadi, si kupu-kupu putih merasa
sangat beruntung. Dia menyadari bahwa semua hewan juga melakukan puasa dan
mempunyai tugas-tugas yang lebih berat darinya. Setiap binatang mempunyai
cara-cara tersendiri untuk melindungi tubuh mereka dari berbagai kondisi alam
yang berubah-ubah.
“Aku
ternyata sangat beruntung….. aku melakukan puasa yang sangat panjang tetapi
sekarang aku berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik dan bisa berpetualang
kemana pun aku mau. Bertemu dengan seekor ular, seekor ayam, ikan salmon merah,
serta bertemu binatang-binatang yang lainnya, menghisap sari bunga-bunga yang
indah dan masih banyak lagi” ucap si kupu-kupu kecil.
Sang
Kupu-kupu mengepak-ngepakan kedua sayap mungilnya yang sangat cantik dan
terbang kembali melanjutkan petualangannya.
Hikmah: Cerita
ini bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada anak-anak untuk menjalankan
puasa dengan cara menceritakan kisah cara berpuasa para binatang yang unik dan
berbeda-beda.
0 Response to "binatang juga berpuasa"
Posting Komentar